Walaupun perut lg masuk angin nih, tp ane sempetin dah buat nulis walau sedikit. oke langsung aja ya,.,.
11. Pemilahan
Pemilahan adalah keseragaman dari ukuran besar butir
penyusun batuan sedimen, artinya bila semakin seragam ukurannya dan besar
butirnya maka pemilahan semakin baik.
a. Pemilahan baik, bila ukuran butir di dalam batuan sedimen
tersebut seragam. Hal ini biasanya terjadi pada batuan sedimen dengan kemas
tertutup.
b. Pemilahan sedang, bila ukuran butir di dalam batuan sedimen
terdapat yang seragam maupun yang tidak seragam.
c. Pemilahan buruk, bila ukuran butir di dalam batuan sedimen
sangat beragam, dari halus hingga kasar. Hal ini biasanya terdapat pada batuan
sedimen dengan kemas terbuka.
Gambar Pemilahan ukuran butir di dalam batuan sedimen |
12. Porositas (Kesarangan)
Porositas adalah tingkatan banyaknya lubang (porous) rongga
atau pori-pori di dalam batuan. Batuan dikatakan mempunyai porositas tinggi apabila
pada batuan itu banyak dijumpai lubang (vesicles) atau pori-pori. Sebaliknya,
batuan dikatakan mempunyai porositas rendah apabila kenampakannya kompak, padat
atau tersemen dengan baik sehingga sedikit sekali atau bahkan tidak mempunyai
pori-pori.
13. Permeabilitas (Kelulusan)
Permeabilitas adalah tingkatan kemampuan batuan meluluskan
air (zat cair).
1. Permeable (lulus
air), jika batuan tersebut dapat meluluskan air, yaitu :
Bahan lepas, atau terkompakkan lemah, biasanya berbutir
pasir atau lebih kasar.
Batuan dengan porositas tinggi, lubang-lubangnya saling
berhubungan.
Batuan mempunyai pemilahan baik, kemas tertutup, dan ukuran
butir pasir atau lebih kasar.
Batuan yang pecah-pecah atau mempunyai banyak retakan /
rekahan.
2. Impermeable (tidak
lulus air), jika batuan itu tidak mampu meluluskan air, yaitu :
Batuan berporositas tinggi, tetapi lubang-lubangnya tidak
saling berhubungan.
Batuan mempunyai pemilahan buruk, kemas terbuka, ukuran
butir lanau – lempung. Material lanau dan lempung itu yang menutup pori-pori
antar butir.
Batuan bertekstur non klastika atau kristalin, masif,
kompak dan tidak ada rekahan.
Secara praktis megaskopis, suatu batuan mempunyai tingkat
kelulusan tinggi apabila di permukaannya diteteskan air maka air itu segera
habis meresap ke dalam batuan. Sebaliknya, batuan mempunyai kelulusan rendah
atau bahkan tidak lulus air bila di permukaannya diteteskan air maka air itu
tidak segera meresap ke dalam batuan atau tetap di permukaan batuan.
14. Struktur Sedimen
1. Struktur di dalam batuan (features within strata) :
a.Struktur perlapisan (planar atau stratifikasi). Jika tebal
perlapisan < 1 cm disebut struktur laminasi.
b.Struktur perlapisan silang-siur (cross bedding / cross
lamination).
c.Struktur perlapisan pilihan (graded bedding)
-Normal, jika butiran besar di bawah dan ke atas semakin
halus.
-Terbalik (inverse), jika butiran halus di bawah dan ke atas
semakin kasar.
2. Struktur
permukaan (surface features) :
a.Ripples (gelembur gelombang atau current ripple marks)
b.Cetakan kaki binatang (footprints of various walking animals)
c.Cetakan jejak binatang melata (tracks and trails of crowling
animals)
d.Rekahan lumpur (mud cracks, polygonal cracks)
e.Gumuk pasir (dunes, antidunes)
3. Struktur erosi
(erosional sedimentary structures)
a.Alur/galur (flute marks, groove marks,linear ridges)
b.Impact marks (bekas tertimpa butiran fragmen batuan atau
fosil)
c.Saluran dan cekungan gerusan (channels and scours)
d.Cekungan gerusan dan pengisian (scours & fills)
Untuk melihat gambarnya, bisa dilihat DISINI
15. Kompaksi
Batuan sedimen klastika berbutir kasar (rudites, f >
2 mm) biasanya terdiri dari fragmen dan matriks. Fragmen adalah klastika
butiran lebih besar yang tertanam di dalam butiran yang lebih kecil atau
matriks. Matriks mungkin berbutir lempung sampai dengan pasir, atau bahkan
granule. Sedangkan fragmen berbutir
pebble sampai boulder. Mineral utama penyusun batuan silisiklastika adalah mineral silika (kuarsa, opal dan
kalsedon), felspar serta mineral lempung. Sebagai mineral tambahan adalah
mineral berat (turmalin, zirkon), mineral karbonat, klorit, dan mika. Untuk
batuan klastika gunungapi biasanya ditemukan gelas atau kaca gunungapi. Selain
mineral, maka di dalam batuan sedimen juga dijumpai fragmen batuan, serta fosil
binatang dan fosil tumbuh-tumbuhan.
Batuan karbonat (klastika dan non klastika) tersusun oleh
mineral kalsit, cangkang fosil dan kadang-kadang dolomit. Batuan evaporit (non
klastika hasil penguapan), utamanya tersusun oleh mineral gipsum (CaSO4.2H2O),
anhidrit (CaSO4) dan halit (NaCl). Batuan sedimen “ironstone” tersusun oleh
mineral oksida besi (hematit, magnetit, limonit, glaukonit dan pirit). Batuan
sedimen posfat tersusun oleh mineral apatit. Batubara tersusun oleh mineral carbon.
Batuan sedimen silika (chert atau opal)tersusun oleh kuarsa dan kalsedon.
Fragmen dan matriks di dalam batuan sedimen lebih menyatu
karena adanya bahan semen. Bahan penyemen butiran fragmen dan matriks tersebut
adalah material karbonat, oksida besi, dan silika. Semen karbonat dicirikan
oleh bereaksinya dengan cairan HCl. Semen oksida besi, selain tidak bereaksi
dengan HCl secara khas berwarna coklat, Semen silika umumnya tidak berwarna,
tidak bereaksi dengan HCl dan batuan yang terbentuk sangat keras. Semen itu
tidak selalu dapat diamati secara megaskopik.
No comments:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Dengan Sopan Dan Bertatakrama, SALAM GEOLOGI !!